Beranda
/
Artikel
/
Untuk Anda
/
7 Contoh Literasi Finansial di Kehidupan Sehari-hari serta Manfaatnya! 
7 Contoh Literasi Finansial di Kehidupan Sehari-hari serta Manfaatnya! 
6 February 2025
MyProtection News Jakarta

Apa saja contoh literasi finansial? Sebelum memulai ke pembahasan tersebut, tahukah kamu yang dimaksud literasi finansial atau keuangan?  

Literasi keuangan sendiri mengacu pada kemampuan maupun pemahaman yang dimiliki seseorang guna memiliki skills untuk mengelola finansialnya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan memiliki ilmu literasi finansial, maka kamu dapat dengan baik memanfaatkan serta mengelola keuangan dengan lebih bijak yang termasuk di dalamnya seperti pengelolaan uang pribadi, penganggaran, investasi, hingga perencanaan keuangan. 

Untuk memiliki gambaran apa saja contoh literasi finansial, simak di bawah ini beberapa penerapan literasi keuangan yang harus kamu ketahui! 

Contoh Literasi Finansial dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari 

Berikut ini beberapa contoh literasi keuangan dan penerapannya di kehidupan sehari-hari: 

1. Hadir di Berbagai Jenis Tabungan

 contoh literasi finansial

pexels

Berbeda dengan sekarang, dulu ketika seseorang ingin menabung yang harus dilakukan adalah pergi ke bank dan membuka rekening. 

Kemudian, di bank tersebut akan ditawarkan tabungan dengan limit kecil, menengah hingga besar dengan pilihan terbatas yang pada umumnya diterapkan di semua bank. 

Namun, dengan perkembangan teknologi OJK atau Otoritas Jasa Keuangan merasa bahwa selama beberapa tahun terakhir, tingkat literasi finansial masyarakat Indonesia sudah mengalami perkembangan.  

Oleh sebab itu, banyak lembaga keuangan yang mulai lebih percaya diri untuk memberikan dan menawarkan jenis tabungan berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing. 

2. Partisipasi Aktif Masyarakat di Sektor Keuangan 

contoh literasi finansial Partisipasi Aktif Masyarakat di Sektor Keuangan 

pexels

Dengan adanya perkembangan teknologi dan serba digital saat ini menjadi sangat krusial dalam perkembangan literasi keuangan masyarakat. Di mana, segala informasi terkait finansial dapat dengan mudah didapatkan melalui internet. 

Selain itu, informasi-informasi tersebut juga tidak harus berasal dari pemerintah maupun perusahaan saja.  

Tapi, dengan mudahnya akses media sosial saat ini, setiap orang dapat dengan mudah membagikan opini dan pengetahuan mereka terkait keuangan dengan mudah. 

Dengan banyaknya partisipasi masyarakat tersebut juga menjadi penanda bahwa tingkat literasi keuangan sebuah negara semakin membaik. 

Informasi tersebut dapat dengan mudah di akses melalui berbagai platform media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan sebagainya. 

3. Kesadaran untuk Menabung sejak Dini 

contoh literasi finansial Kesadaran untuk Menabung sejak Dini 

pexels

Selanjutnya, kesadaran untuk menabung sejak dini oleh masyarakat. Hal ini menjadi sangat krusial untuk memopokkan pengetahuan untuk mulai menabung walaupun masih anak-anak untuk masa depan. 

Proses ini sendiri juga mendorong anak tersebut untuk mampu memiliki pola pikir bahwa menabung itu penting dan dapat dimulai dari nominal sekecil apa pun. 

Tujuan menabung sendiri berbeda pada tiap orang. Namun, dengan menabung maka akan adanya pengelolaan uang surplus guna mencapai tujuan tersebut. 

4. Investasi  

investasi

pexels

Di tengah masyarakat investasi sendiri memiliki stigmanya, di mana banyak orang menganggap bahwa investasi hanya dapat dilakukan oleh orang kaya saja dan memiliki aset yang besar.  

Padahal, saat ini sendiri investasi dapat dilakukan oleh semua orang dan tidak memerlukan nominal yang besar. 

Seperti saat ini, di mana semakin banyaknya produk investasi dengan modal awal yang lebih terjangkau sampai bahkan hanya sebesar Rp 10.000 saja.  

Banyak lembaga keuangan pula yang juga berlomba-lomba membuat program investasi yang lebih aman guna menargetkan para investor pemula. 

5. Memutar Uang Pinjaman untuk Hal Produktif 

Contoh literasi finansial selanjutnya sendiri dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk memutar uang pinjaman. 

Meminjam uang sering kali memiliki stigma yang buruk di tengah masyarakat, padahal pada situasi tertentu guna mengembangkan kondisi finansial pribadi, proses ini menjadi salah satu faktor penting jika dimanfaatkan dengan baik. 

Salah satunya adalah dengan memanfaatkannya untuk hal yang produktif dan bukan untuk keperluan yang sifatnya konsumtif. 

Seperti contohnya, ketika bisnis yang kamu jalani sedang berada di titik puncak, namun kamu belum memiliki modal yang cukup untuk melakukan ekspansi. Proses meminjam uang bisa menjadi solusi yang tepat guna memajukan bisnis yang kamu jalani.  

6. Produk Keuangan Digital menjadi Gaya Hidup 

Salah satu bentuk literasi keuangan digital dapat dilihat melalui produk keuangan digital yang sering kita gunakan setiap harinya. Mulai dari e-money, pay later, hingga pinjaman online. 

Adanya pandemi Covid-19 mendorong kemajuan teknologi di banyak bidang, tidak terkecuali keuangan digital yang membuat masyarakat menjadi lebih memahami pentingnya transaksi non-tunai yang dapat diakses dengan mudah melalui gadget

Karena meningkatnya literasi keuangan masyarakat, banyak instansi jasa keuangan yang muncul mengeluarkan produknya masing-masing.  

Penggunaan produk keuangan digital sendiri juga memiliki keuntungannya tersendiri, yaitu kemudahan untuk melakukan pelacakan proses keluar masuknya uang. 

7. Memilih Lembaga Keuangan Syariah secara Selektif bagi Umat Muslim 

Berdasarkan data hasil survei OJK, literasi keuangan syariah dari masyarakat Indonesia di tahun 2022 sendiri masih berada di angka 9,14%. Walaupun angkanya masih belum memuaskan, namun jika dibandingkan dengan tahun 2019 sudah mengalami peningkatan. 

Peningkatan ini sendiri bukan tanpa alasan, salah satunya adalah karena semakin banyaknya lembaga dan juga masyarakat yang aktif mengampanyekan hal-hal seputar keuangan syariah. 

Salah satu contoh literasi keuangan syariah adalah masyarakat muslim yang memiliki preferensi untuk memilih layanan perbankan maupun pembiayaan dengan basis syariah. 

Aspek Literasi Finansial 

Setelah mengetahui apa saja contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini ada aspek literasi keuangan yang masing-masing memiliki tujuan serta penjelasannya tersendiri.  

1. Basic Personal File 

Aspek pertama, yaitu dasar keuangan pribadi atau basic personal finance. Aspek ini sendiri meliputi berbagai hal yang bersangkutan dengan pemahaman dasar seseorang mengenai sistem keuangan. 

Seperti contohnya, perhitungan bunga sederhana, bunga majemuk, inflasi, opportunity cost, time value of money atau nilai waktu, likuiditas aset, dan masih banyak lagi. 

2. Money Management 

Aspek selanjutnya, pengelolaan keuangan atau money management yang berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu mengelola keuangannya sendiri.  

Hal ini yang berarti bahwa semakin tinggi kemampuan literasi finansial seseorang, maka secara langsung juga semakin baik pula kemampuan seseorang untuk mengelola keuangannya sendiri atau bahkan perusahaan. 

3. Saving and Investment 

Selanjutnya saving atau tabungan yang merupakan penyisihan sebagian dari pendapatan yang kamu miliki untuk mencapai tujuan yang di miliki dan tidak digunakan untuk kegiatan konsumsi. 

Sedangkan, investasi atau investment sendiri merupakan bagian dari tabungan yang dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi guna menghasilkan barang serta jasa. 

Seperti contohnya, investasi saham, reksadana, deposito, obligasi, P2P atau Peer to Peer Lending, dan sebagainya. 

4. Risk Management 

Aspek selanjutnya, yaitu risk management atau manajemen risiko. Risiko bukanlah sesuatu yang dapat diprediksi dan dapat muncul akibat adanya ketidakpastian. 

Oleh sebab itu, memiliki manajemen risiko yang baik dapat membantu dalam meminimalisir risiko yang mungkin saja dialami serta mengoptimasi keuntungan yang bisa didapatkan. 

5. Credit and Debt Management 

Aspek terakhir dari literasi keuangan adalah pengelolaan kredit dan pinjaman. Ini mencakup berbagai kegiatan yang saling berhubungan untuk mengelola kredit dengan baik.  

Pengelolaan kredit melibatkan beberapa langkah penting, seperti menilai kelayakan kredit, menyusun kebijakan kredit, dan memantau serta mengendalikan kredit. 

Penilaian kelayakan kredit adalah proses di mana bank menilai apakah calon peminjam mampu membayar kembali pinjaman berdasarkan riwayat kredit, pendapatan, dan aset.  

Kebijakan ini harus dirancang dengan hati-hati untuk memastikan bahwa pinjaman yang diberikan aman dan menguntungkan. 

Pemantauan dan pengendalian kredit adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pinjaman dikelola dengan baik dan mengambil tindakan jika ada masalah.  

Manfaat Mempelajari Literasi Finansial 

Setelah mengetahui contoh dan aspeknya yang penting bagi kehidupan sehari-hari. Berikut ini manfaat mempelajari literasi keuangan, sebagai berikut. 

1. Pengelolaan Uang yang Baik 

Dengan memiliki literasi finansial yang baik, maka seseorang juga dapat mengelola uang dengan lebih baik. 

Termasuk dalam pengaturan cash flow bulanan, mempersiapkan dana darurat, asuransi, hingga investasi. 

Secara sederhana, jika seseorang memiliki literasi finansial yang baik, maka ia tidak akan mengalami kesulitan untuk membuat keputusan terkait strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan mengembangkan kondisi finansial yang dimiliki. 

2. Pemilihan Bijak Membelanjakan Uang 

Manfaat selanjutnya, seseorang dapat dengan bijak membelanjakan uang jika memiliki keterampilan dalam literasi finansial, seperti membeli produk maupun jasa keuangan. 

Pemilihan yang bijak mampu meningkatkan taraf hidup secara signifikan karena orang tersebut mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan baik. 

3. Pendistribusian Kekayaan yang Lebih Merata 

Selanjutnya, dengan adanya literasi keuangan yang baik maka dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. 

Pada umumnya, banyak orang kaya melakukan investasi melalui lembaga keuangan terpercaya yang akan memberikan dampak positif pada ekonomi sekitar. 

4. Terhindar dari Penipuan 

Terakhir, ilmu literasi finansial juga mampu menghindari seseorang dari risiko penipuan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. 

Dengan memiliki ilmu literasi keuangan yang cukup, kamu akan terhindar dari pihak-pihak yang ingin menipu dan merugikan dirimu secara finansial menggunakan cara apa pun. 

Meningkatnya teknologi saat ini juga bukan hanya memberikan dampak positif, tapi juga dampak negatif karena semakin mudahnya pihak tidak bertanggung jawab melakukan penipuan via online, mulai dari pinjaman online ilegal, investasi bodong, dan masih banyak lagi. 

Cara Meningkatkan Literasi Finansial 

Tingkat literasi finansial yang tinggi dapat membantu seseorang mencapai tujuannya dengan lebih cepat khususnya dalam aspek keuangan. Namun, bagaimana cara meningkatkan literasi keuangan? Simak di sini! 

Langkah Meningkatkan Literasi Finansial 

Untuk membantu sahabat MyProtection dalam proses meningkatkan ilmu literasi finansialnya, berikut ini langkah-langkah dalam meningkatkan literasi keuangan. 

1. Pendidikan & Pengetahuan 

Langkah pertama, adalah memiliki pendidikan dan pengetahuan seputar literasi finansial yang bisa di dapat melalui buku, artikel, kursus, maupun seminar. 

Topik-topik yang berkaitan dengan keuangan, mulai dari anggaran, tabungan, investasi, hutang hingga asuransi yang dapat membantu kamu lebih memahami proses finansial dan istilah-istilah keuangan. 

2. Membuat Anggaran 

Selanjutnya, membuat anggaran yang menjadi tahapan penting di proses pengelolaan finansial seseorang. 

Dengan membuat anggaran yang baik, kamu dapat dengan mudah melakukan analisis pada setiap pengeluaran dan pendapatan milikmu serta mengalokasikan dana dengan lebih bijak. 

Pencatatan ini juga dapat membantu sahabat MyProtection menyisihkan sisa pendapatan untuk ditabung dan berbagai keperluan darurat lainnya. 

3. Pengelolaan Hutang 

Pengelolaan hutang melibatkan pemahaman mendalam jenis serta bunga hutang yang kamu miliki.  

Setelah itu, membuat rencana untuk membayarnya secara teratur dan menghindari menambah hutang jika tidak mendesak. Dahulukan hutang dengan suku bunga yang lebih tinggi terlebih dahulu untuk mengurangi beban. 

Selanjutnya, menabung serta investasi yang dapat dilakukan guna mencapai tujuan tabungan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Memiliki pemahaman seputar investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu, dan konsultasikan bersama ahli keuangan jika kamu ingin menggunakan opsi investasi yang lebih kompleks. 

4. Asuransi & Proteksi 

Literasi finansial juga dapat dilihat bagaimana seseorang memiliki pemahaman tentang kebutuhan asuransinya dan jenis asuransi apa saja yang tersedia. 

Asuransi bermanfaat untuk memberikan perlindungan bagi diri dan juga aset yang dimiliki berdasarkan ketentuan polis asuransi yang tersedia.  

5. Pemantauan & Evaluasi 

Melakukan pemantauan dan evaluasi finansial secara berkala. Hal ini termasuk anggaran, tabungan, hingga investasi yang kamu miliki secara rutin. 

Menyesuaikan rencana finansial yang kamu miliki melalui perubahan gaya hidup maupun tujuan yang ingin dicapai.  

Selanjutnya, melakukan pengamatan perkembangan keuangan yang kamu miliki secara teratur dan jika perlu lakukan evaluasi dan perbaikan. 

6. Menggunakan Teknologi Keuangan 

Perkembangan teknologi juga berdampak pada sektor keuangan, untuk dapat membantu dapat proses pengelolaan uang, platform serta aplikasi keuangan saat ini dapat mempermudah proses tersebut. 

Melalui aplikasi ini, kamu dapat memiliki banyak fitur mulai dari pemantauan pengeluaran, reminder untuk tagihan serta manajemen portofolio investasi sehingga semuanya dilakukan secara otomatis. 

7. Diskusi & Kolaborasi 

Terakhir, proses diskusi serta kolaborasi. Dalam pengelolaan keuangan yang baik, berdiskusi bersama keluarga maupun pasangan hidup dapat menyelesaikan banyak masalah guna mencapai kesepakatan finansial bersama. 

Selain itu, kamu juga dapat bergabung dengan berbagai komunitas maupun forum online yang membahas seputar finansial dan literasi keuangan untuk memiliki pemahaman mendalam seputar topik tersebut. 

Nah, itulah berbagai contoh literasi finansial dalam kehidupan sehari-hari dan mengapa literasi keuangan sendiri menjadi penting dan krusial bagi diri sendiri dan juga negara. 

Dengan tingginya literasi finansial yang dimiliki, maka pengelolaan uang yang dimiliki seseorang juga akan menjadi lebih baik. Seseorang juga akan menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangannya. 

Seperti salah satunya dengan berinvestasi yang hasilnya tidak dapat dirasakan secara langsung. Namun, investasi akan sangat bermanfaat di masa depan. Sama dengan asuransi yang dapat menjadi solusi perlindungan kesehatan yang tepat. 

Salah satu rekomendasinya adalah Perlindungan Kesehatan Prima yang memiliki banyak keunggulan produk, seperti: 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.  

Apakah artikel ini membantu?
Subscribe Newsletter Kita
Klik subscribe untuk berlanggan newsletter artikel kami
Bagikan MyPro ke
facebook
twitter
instagram
Tentang MyProtection News Jakarta
MyProtection adalah salah satu pioneer portal pembelian asuransi kesehatan maupun asuransi umum secara online yang dapat diakses melalui platform website dan aplikasi sejak 2017.
Rekomendasi Artikel
5 12-12-2024
Apa Itu Finansial? Fungsi, Jenis, hingga Tujuannya dalam Pengelolaan Uang

Apa itu finansial? Banyak orang pernah mendengar istilah tersebut, namun tahukah kamu artinya?  

Finansial merupakan istilah yang digunakan secara luas untuk menggambarkan studi serta sistem uang, investasi, serta instrument keuangan yang lain. Untuk lebih memahami apa itu finansial, simak informasi berikut! 

Apa Itu Finansial? 

apa itu finansial

Menurut Gitman sebagai seorang pakar ekonomi dunia, finansial merupakan aktivitas yang memiliki kaitannya dengan manajer keuangan di sebuah perusahaan. 

Istilah finansial sendiri sangatlah luas dan dapat dibagi ke dalam 3 kategori berbeda, yang terdiri dari sebagai berikut. 

  • Keuangan publik yang terdiri dari kebijakan pajak, pengeluaran, penganggaran, serta penerbitan hutang yang mempengaruhi cara pihak pemerintah membayar layanan yang nantinya diberikan kepada publik. 

  • Finansial perusahaan yang berhubungan dengan segala aktivitas keuangan yang digunakan untuk menjalankan sebuah bisnis maupun perusahaan. Pada umumnya, tugas ini sendiri diberikan kepada departemen atau divisi yang bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas keuangan yang ada. 

  • Finansial pribadi yang berhubungan dengan keuangan seorang individu maupun keluarganya. Hal ini termasuk dalam penganggaran, penyusunan strategi, berinvestasi, membeli produk keuangan, atau bahkan menjaga aset. 

Definisi Finansial menurut Para Ahli 

Karena definisi dari istilah finansial yang luas sendiri, istilahfinansial juga memiliki definisi berbeda menurut para ahli di bidangnya masing-masing. Simak selengkapnya! 

1. Ahli Ekonomi dan Keuangan 

Berdasarkan para ahli ekomomi dan keuangan, kata finansial dapat dikaitkan dengan proses manajemen aset, kewajiban, serta investasi. 

Hal ini meliputi pengelolaan uang secara efektif, pengambilan keputusan dalam berinvestasi, hingga perencanaan keuangan dalam jangka panjang. 

2. Ahli Manajemen 

Sedangkan, dalam konteks manajemen sendiri kata finansial memiliki hubungannya dengan pengelolaan sumber daya keuangan milik perusahaan maupun organisasi. 

Pengelolaan keuangan ini dilakukan dengan berbagai cara seoptimal mungkin guna mencapai tujuan strategis yang diinginkan. 

3. Ahli Hukum 

Menurut ahli hukum, istilah finansial dalam bidang hukum sendiri mencakup segala aspek yang memiliki kaitannya dengan keuangan.  

Hal ini termasuk regulasi keuangan yang ada, proses perpajakan, serta perlindungan konsumen. 

4. Ahli Investasi 

Para ahli investasi juga berpendapat mengenai definisi finansial yang berisikan analisis pasar modal, perencanaan portfolio, hingga manajemen resiko guna mengoptimalkan pengembalian investasi. 

5. Ahli Perencanaan Keuangan 

Istilah finansial menurut ahli perencanaan keuangan sendiri adalah segala perencanaan yang digunakan untuk mengelola keuangan secara holistik guna mencapai tujuan keuangan. 

Tujuan keuangannya sendiri bisa mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang. Contohnya, pensiun, pendidikan anak, maupun keamanan finansial. 

Tujuan Finansial 

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan finansial, selanjutnya kita akan membahas apa yang menjadi tujuan finansial. 

Pada umumnya, tujuan finansial sendiri adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai melalui pengelolaan uang yang dimiliki. 

Proses ini dapat meliputi menabung, membelanjakannya, menghasilkan, atau hingga menginvestasikannya.  

Oleh sebab itu, proses finansial ini memungkinkan alokasi keuangan atau sumber daya yang dimiliki jadi lebih efisien. Tujuan finansial sendiri dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 

1. Tujuan Jangka Pendek 

Tujuan finansial dalam jangka pendek sendiri terdiri dari penetapan anggaran, pengurangan hutang yang dimiliki, hingga pengumpulan dana darurat. 

Setelah mengetahui anggaran, selanjutnya penting untuk mencari cara untuk mengurangi hutang yang dimiliki hingga pada akhirnya dapat menyimpan uang yang dmiliki untuk tujuan jangka menengah maupun tujuan jangka panjang. 

2. Tujuan Jangka Menengah 

Tujuan finansial dalam jangka menengah dapat dilihat melalui tujuannya yang mengikat antara tujuan finansial jangka pendek dan tujuan finansial jangka panjang di saat yang bersamaan. 

Tujuan finansial jangka menengah seperti penyelesaian pembayaran biaya sekolah, tabungan pernikahan, tabungan rumah pertama, hingga tabungan renovasi rumah yang ada saat ini. 

3. Tujuan Jangka Panjang 

Tujuan finansial dalam jangka panjang sendiri mencakup pelunasan hipotek yang dimiliki, tabungan pendidikan anak, hingga dana pensiun. 

Ketika kelak memiliki anak, kamu mengira akan memiliki banyak waktu untuk mengumpulkan uang untuk biaya pendidikannya. Namun, tidak disadari bahwa anak tersebut telah beranjak dewasa dan lulus SMA. 

Kemudian, dilanjutkan dengan perkuliahan yang memakan biaya besar. Dengan menyiapkan tujuan finansial jangka panjang, kamu akan lebih bersiap jika hal tersebut terjadi. 

Bukan hanya itu, mempersiapkan dana pensiun di usia muda sendiri juga dapat menjamin kehidupanmu lebih nyaman serta memiliki kebebasan finansial nantinya untuk dinikmati. 

Jenis Finansial 

Berdasarkan konteks dan bidangnya, finansial sendiri dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, sebagai berikut. 

1. Keuangan Perusahaan 

Pertama, keuangan perusahaan yang di dalamnya mencakup segala aspek keuangna yang berhubungan dengan operasi perusahaan. 

Hal yang dimaksud termasuk manajemen arus kas, analisis laporan keuangan perusahaan, pengelolaan modal kerja, hingga Keputusan investasi sebuah perusahaan. 

2. Keuangan Pribadi 

Kedua, keuangan pribadi merupakan manajemen keuangan seorang individu maupun keluarga. Keuangan pribadi termasuk perencanaan anggaran, invetasi pribadi, perencanaan pensiun, hingga perlindungan aset. 

Salah satu cara melindungi aset yang kamu miliki adalah dengan memiliki asuransi sebagai jaminan finansial terhadap resiko kecelakaan diri yang mungkin menimpa diri maupun orang sekitarmu.  

Perlindungan Kesehatan Prima dapat menjadi pilihan yang tepat, dengan berbagai keunggulan produk, seperti: 

  1. Manfaat tambahan Saldo Prima yang memberikan penggantian atas pembelian vitamin maupun obat-obatan tanpa perlu melakukan rawat inap maupun rawat jalan. 

  1. Santunan tunai harian rawat inap di Rumah Sakit untuk penjamin pertama oleh BPJS Kesehatan 

  1. Pilihan manfaat rawat inap dan rawat jalan sesuai kebutuhan 

  1. Pembayaran klaim secara cashless di lebih dari 1.000 Rumah Sakit di Indonesia 

  1. 24 jam Contact Center dan Case Monitoring 

  1. Layanan eksklusif Personal Medical Assistance 

  1. Laporan perhitungan klaim via email 

3. Keuangan Investasi 

Ketiga, keuangan investasi yang merupakan bidang keuangan yang memiliki kaitannya dengan investasi. 

Keuangan investasi meliputi analisis pasar modal, manajemen portfolio investasi, penilaian aset, hingga strategi investasi. 

4. Keuangan Internasional 

Keempat, keuangan internasional yang mencakup segala transaksi keuangan hingga investasi yang melintasi batas antar negara. 

Jenis finansial ini meliputi perdagangan internasional, pengelolaan resiko mata uang, sampai investasi asing. 

5. Keuangan Islami 

Kelima, keuangan Islami merupakan sistem keuangan yang sesuai dengan berbagai prinsip syariah Islam yang didalamnya terdiri dari melarang riba atau bunga, spekulasi, hingga praktik keuangan yang kurang etis. 

6. Keuangan Terapan 

Keenam, keuangan terapan yang didalamnya meliputi berbagai aplikasi praktis dari teori keuangan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah konkret di berbagai konteks.  

Masalah-masalah keuangan terapan seperti keuangan korporasi, investasi, hingga bahkan kebijakan publik. 

7. Keuangan Teknologi 

Ketujuh, keuangna teknologi atau fintech yang berhubungan dengan bidang keuangan yang terintegrasi dengan teknologi untuk menyediakan berbagai layanan keuangan. 

Hal-hal seperti pembayaran digital, peer-to-peer lending, hingga teknologi blokchain termasuk dalam fintech atau keuangan teknologi. 

Fungsi Finansial 

Finansial juga memiliki fungsi yang berhubungan dengan peran serta aktivitas utama di dalam manajemen keuangan. 

Baik secara individu, perusahaan, hingga pemerintahan. Berikut ini fungsi utama dari adanya bidang finansial, sebagai berikut. 

1. Pengelolaan Dana 

Fungsi utama dari bidang finansial berhubungan dengan pengelolaan dana secara efisien dan efektif.  

Pengelolaan dana ini meliputi pengumpulan dana dari sumber yang tepat, pengeluaran dana yang bijaksana, serta alokasi dana secara optimal untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan.  

2. Perencanaan Keuangan 

Fungsi finansial selanjutnya merupakan perencanaan keuangan yang komprehensif. Hal ini termasuk membuat anggaran, menetapkan tujuan finansial baik jangka pendek maupun panjang. 

Selain itu, perencanaan keuangan juga termasuk perancangan strategi untuk mencapai tujan finansial, mulai dari investais, tabungan, hingga pengelolaan hutang. 

3. Pengambilan Keputusan Investasi 

Pengambilan keputusan investasi sebagai fungsi finansial dapat dilihat dari dua konteks, yaitu perusahaan dan juga investasi pribadi. 

Fungsi ini sendiri mencakup analisis dan pengambilan keputusan investasi. Termasuk di dalamnya mengevaluasi opsi investasi yang ada, menghitung resiko dan pengembalian potensial, hingga pemilihan investasi yang tepat dengan tujuan serta tingkat resiko yang ada. 

4. Manajemen Resiko Keuangan 

Fungsi selanjutnya, manajemen resiko keuangan yang mencakup identifikasi berbagai potensi resiko yang mampu mempengaruhi kondisi keuangan, evaluasi dampak, hingga pengembangan strategi agar mengurangi maupun mentransfer resiko yang ada. 

5. Pembiayaan 

Fungsi penting dari finansial adalah menyediakan pembiayaan maupun pendanaan bagi kegiatan operasional maupun investasi. 

Fungsi ini meliputi proses pengumpulan modal dari pasar keuangan, pengelolaan dana, hingga perancangan struktur modal secara optimal bagi sebuah perusahaan. 

6. Pelaporan Keuangan 

Pelaporan keuangan merupakan fungsi finansial yang di dalamnya mencakup penyusunan hingga pelaporan informasi keuangan secara akurat dan transparan.  

Pelaporan keuangan termasuk penyusunan laporan keuangan, audit, hingga mematuhi regulasi serta standar akutansi yang berlaku. 

7. Pengendalian Keuangan 

Pengendalian keuangan juga menjadi fungsi finansial. Hal ini mencakup monitoring pengeluaran serta penerimaan hingga proses evaluasi kinerja keuangan dalam skala waktu tertentu. 

Fungsi ini juga melibatkan penegakan kebijakan serta prosedur yang dirancang guna menjaga keberlanjutan serta kesehatan keuangan. 

Tanda Seseorang Merdeka Secara Finansial 

Merdeka secara finansial atau yang juga dikenal dengan kebebasan finansial merupakan kondisi ketika seseorang sudah mempunyai kendali penuh atas finansialnya. 

Kebebasan finansial jugag menggambarkan kondisi dimana seseorang tidak lagi tertekan atas masalah hutang, kebutuhan mendesak, maupun ketidakpastian masa depan. 

Berikut ini beberapa tanda bahwa seseorang sudah mencapai kebebasan finansial atau Merdeka secara finansial, sebagai berikut. 

1. Tidak bergantung pada sumber penghasilan Tunggal 

Seseorang yang sudah memiliki kebebasan finanisal pada umumnya memiliki sumber penghasilan yang banyak, sehingga tidak lagi bergantung pada satu pekerjaan atau sumber penghasilan. 

Dengan memiliki diversifikasi penghasilan, maka orang tersebut akan memiliki kestabilan finansial walaupun salah satu sumber pendapatan hilang ataupun mengalami penurunan. 

Contohnya, seseorang yang memiliki bisnis sampingan, investasi, hingga aset yang mampu memberikan pendapatan pasif. Aset seperti properti yang disewakan hingga saham yang memberikan dividen. 

2. Tidak memiliki hutang konsumtif 

Tanda seseorang merdeka secara finansial sendiri juga dapat dilihat dari terbebas atau tidak memiliki hutang konsumtif atau tidak produktif. 

Hutang ini termasuk kartu kredit, pinjaman pribadi untuk konsumsi, hingga cicilan barang-barang mewah. 

Seseorang yang sudah mencapai kebebasan finansial memiliki pengelolaan hutang yang bijak serta tidak bergantung pada pinjaman untuk menjamin gaya hidupnya. 

Contohnya, semua hutang atau pinjaman lunas, terutama hutang-hutang dengan bunga yang tinggi seperti kartu kredit maupun kredit tanpa agunan. 

3. Mempunyai dana darurat 

Tanda kebebasan finansial selanjutnya dapat dilihat melalui dana darurat yang dimilikinya. Apakah dana darurat tersebut mampu menutupi kebutuhan dan gaya hidupnya dalam periode waktu tertentu.  

Dengan adanya dana darurat tersebut, maka kebutuhan hidup untuk beberapa bulan kedepan atau bahkan setahun tetap dapat terpenuhi meskipun terjadi kejadian tak terduka disaat darurat, seperti kehilangan pekerjaan maupun keadaan lainnya. 

Contohnya, mampu menyisihkan penghasilan sebagian untuk dijadikan dana darurat yang dipisahkan di rekening lain dan mampu diakses kapan saja. 

4. Mampu mencapai tujuan finansial  

Mampu mencapai tujuan finansial dengan nyaman merupakan bentuk kebebasan finansial yang lainnya. Tujuan finansial seperti membeli rumah, mampu menabung untuk pendidikan anak, hingga pensiun dini tanpa harus merasa khawatir kondisi keuangannya akan terganggu. 

Contohnya, memiliki perencanaan finansial jangka panjang untuk masa depan. Mulai dari investasi pensiun, tabungan pendidikan, hingga persiapan pembelian properti. 

5. Memiliki investasi yang berkembang 

Bukti kebebasan finansial juga dapat dilihat melalui kepemilikan investasi yang baik serta terdiversifikasi.  

Pada umumnya, orang yang merdeka secara finansial memiliki portfolio investasi yang baik dan mampu menghasilkan keuntungan pasif, mulai dari saham, obligasi, properti, maupun bisnis. 

Contohnya, seseorang yang memiliki portofolio investasi yang mampu berkembang dengan baik secara konsisten. Investasinya juga di alokasikan ke berbagai instrumne keuangan untuk mengurangi atau meminimalisir resiko finansial. 

6. Mampu menghadapi resiko tanpa stress 

Individu yang merdeka secara finansial, maka mampu menghadapi resiko finansial tanpa stress. Hal ini dikarenakan, mereka memiliki ketahanan untuk menghadapi hal tersebut. 

Adanya krisis ekonomi, fluktuasi pasar, maupun keadaan lainnya yang tak terduga tidak membuat mereka panik dan stress berlebihan. 

Contohnya, ketika seseorang mampu bersikap tenang dikala pasar saham sedang turun karena telah mengukur dan memiliki rencana keuangan dalam jangka panjang. 

7. Memiliki gaya hidup sesuai penghasilan 

Gaya hidup seseorang juga dapat menggambarkan kondisi finansialnya. Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki kebebasan finansial pada umumnya mampu menyesuaikan kondisi finansialnya dengan gaya hidupnya. 

Orang tersebut tidak memiliki tekanan untuk hidup mewah maupun mengikuti tren konsumtif yang ada. Tahu kapan harus berhemat serta menikmati hasil dari kerja keras yang mereka lakukan.  

Contohnya, ketika seseorang tidak merasa harus mengikuti tren konsumtif yang ada ataupun memamerkan hartanya melalui barang-barang mewah yang dibeli hanya karena gengsi atau menunjukkan status. 

8. Memiliki waktu untuk hal yang disukai 

Tanda lainnya dari kebebasan finansial seseorang adalah mampu melakukan hal yang disukai tanpa adanya batasan waktu. 

Mereka tidak harus bekerja secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mereka punya. Namun, mereka mampu memilih pekerjaan berdasarkan keinginan mereka dan menghabiskan waktu melakukan hal yang mereka sukai. 

Contohnya, mampu mengambil cuti panjang hingga pensiun dini tanpa perlu merasa khawatir kondisi finansial mereka bermasalah atau terganggu. 

9. Merasa aman secara finansial untuk masa depan 

Seseorang yang memiliki kebebasan finansial juga akan merasa aman terkait perencanaan keuangan mereka baik sekarang maupun di masa depan. 

Hal ini dikarenakan mereka memiliki perencanaan dan persiapan matang untuk memenuhi tujuan jangka panjang mereka, seperti pensiun maupun dana darurat lainnya. 

Contohnya, seseorang yang sudah memiliki persiapan tabungan dan investasi pensiun dalam jangka panjang yang memadai sehingga tidak perlu khawatir di masa depan. 

10. Mampu berbagi tanpa merasa diberatkan 

Kebebasan finansial bukan hanya dilihat dari bagaimana kehidupannya sendiri. Namun, bagaimana ia mampu dengan nyaman berbagi dengan orang lain. 

Berbagi dalam bentuk donasi, sumbangan, atau bahkan membantu keuangan keluarga tanpa perlu khawatir atas kondisi keuangannya pribadi. 

Contohnya, mampu memberikan bantuan finansial melalui penghasilannya sebagai donasi maupun membantu orang lain tanpa pengaruh besar kepada kehidupan dan keuangannya sendiri. 

Nah, itulah penjelasan singkat terkait apa itu finansial hingga manfaatnya bagi pengelolaan uang. Seperti yang dibahas di atas, pengelolaan ini bukan hanya dilakukan untuk jangka pendek, namun juga jangka panjang. 

Pemenuhan finansial jangka pendek sendiri dapat dilihat melalui bagaimana seseorang mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sedangkan jangka panjang berkaitan dengan bagaimana caranya merencanakan pengelolaan uang yang ia miliki hingga hari tua. 

Salah satu caranya adalah dengan memiliki asuransi yang mampu menjamin resiko finansial di waktu tidak terduga, seperti Perlindungan Kesehatan Prima yang memberikan solusi asuransi kesehatan online terbaik dengan pilihan manfaat rawat inap, bedah dan rawat jalan. 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Baca Artikel
5 13-12-2019
Mau Bepergian Naik Mobil? Cek Kesehatan Mobilmu Dulu!
Baca Artikel
5 21-07-2020
Apakah Uang Tunai Bisa Menyebarkan Virus COVID-19?
Baca Artikel